cinta sepasang sepatu :)




Kiri      : Kanan, apakah kau ingat, kapan pertama kali kita saling jatuh cinta?
Kanan  : Mungkin sejak pertama kali tukang sepatu membuat pola kita, sepasang sepatu merah yang serasi.
Kiri      : Apakah kau yakin kita memang saling mencintai karena kita diciptakan sebagai pasangan?
Kanan  : Kenapa tidak?
Kiri      : Kenapa tidak??

Kiri      : Lalu, kalau kamu memang mencintaiku, kenapa selama ini kau tak pernah bilang, “Kiri, aku cinta kamu”?
Kanan  : Karena itu hanya kata-kata. Tak perlu diucapkan, yang penting kau tahu yang ada di hatiku untukmu.
Kiri      : Jadi, apakah kau mencintaiku?
Kanan  : Hmmm...
Kiri      : Hmmm... Hmm?
Kanan  : Hmmm...
Kiri      : Kenapa sulit sekali mengucapkan cinta?
Kanan  : Kau sudah menanyakan ini ratusan kali, kenapa masih saja terus bertanya?
Kiri      : Karena kau tak pernah menjawab dengan jelas.
Kanan  : Jadi kau butuh kejelasan?
Kiri      : Aku butuh diyakinkan. Sekali saja aku ingin mendengar kau mengatakan cinta padaku...
Kanan  : Hanya dengan kata-kata?
Kiri      : Hanya itu yang kubutuhkan.
Kanan  : Jadi kau hanya butuh kata-kata?
Kiri      : Aku butuh diakui.
Kanan  : Kau sudah diakui.
Kiri      : Diakui apa?
Kanan  : Kau adalah pasanganku.
Kiri      : Pasangan yang kau ..., apa?

Kanan  : Repot sekali kau ini. Hal simpel seperti ini saja kau buat jadi masalah yang rumit. Yang penting kan kau tahu letakmu di hatiku.
Kiri      : Kau yang membuatnya rumit. Apa susahnya menyatakan cinta kalau kau memang mencintai pasanganmu?
Kanan  : Itu hanya kata-kata, kiri!
Kiri      : Karena hanya kata-kata itulah, kenapa jadi begitu sulit?!
Kanan  : Kau tak butuh kata-kata dari pasanganmu, kau butuh cintanya! Dan cinta bukan sekadar kata-kata... Kata-kata hanyalah sesuatu yang sangat bersifat permukaan saja.
Kiri      : Kalau memang yang hanya bersifat permukaan itu bisa membahagiakanku, kenapa kau tidak memberikannya untuk membuatku bahagia? Bukankah itu sangat ringan?
Kanan  : Jadi kau hanya butuh kata-kata...?
Kiri      : Aku butuh diyakinkan... Walau hanya lewat kata-kata.
Kanan  : Kau picik sekali.
Kiri      : Aku memang picik. Jadi, coba sekali saja katakan padaku, “Kiri, aku mencintai kamu.”
Kanan  : Aku tidak bisa. Karena bagiku itu hanya kata-kata. Sedangkan cintaku padamu jauh lebih dari sekadar kata-kata.
Kiri      : Jadi kau tidak mencintaiku...
Kanan  : Kiri, kau ini...
Kiri      : Kalau kata-kataku barusan salah, ya perbaiki dong!
Kanan  : Kamu yang harus memperbaiki cara berpikirmu!
Kiri      : Jadi kamu memang tidak mencintaiku?
Kanan  : Aduh!
Kiri      : Kenapa aduh?
Kanan  : Kamu salah!
Kiri      : Apanya yang salah?
Kanan  : Aku bukan tidak cinta kamu!
Kiri      : Jadi kamu apa...?
Kanan  : Aku sayang kamu.
Kiri      : Sayang? Jadi cuma sayang...?
Kanan  : Aduh...
Kiri      : Kenapa aduh lagi? Jadi kamu tidak bisa mengucapkan cinta padaku karena kamu hanya sayang padaku?
Kanan  : Bukan begitu.
Kiri      : Lalu apa?
Kanan  : Oke, aku cinta kamu! Puas?
Kiri      : Puas. Terima kasih. That simple, isn’t it? Kenapa tidak dari dulu-dulu....

Kanan  : Sungguh menguras tenaga....

Kiri      : Itu sekadar ucapan, katamu. Kenapa begitu menguras tenaga...?

Kanan  : Hhhh.... Apa lagi habis ini?

Kiri      : Aku ingin kamu mengucapkan itu di depan teman-teman kita.

Kanan  : Great...

* HMM SO SWEET RIGHT ? HEE :')




penat tangan menaip jgn lupa like okey :p

semua ini adalah hasil kerja keras saya . dah saya penat ! harap anda tidak mengcopy okey . haha terima kasih :)